Rabu, 19 Desember 2007

Cerita Tentang Pak Yus

Ketika masuk ke perusahaan kedua saya bekerja, Saya punya rekan kerja yang sudah berumur 42 tahunan waktu itu. Namanya Pak Yusrizal, beliau termasuk orang yang cekatan dalam kerjanya, jabatan terakhirnya adalah Team Leader Electrical sebelum beliau akhirnya memutuskan untuk mengambil program Voluntary Resignation Program pada tahun 2003.

Sebagai Engineer yang masih bau kencur waktu itu, saya banyak belajar dari beliau, tapi justru yang menarik adalah pandangan-pandangannya mengenai apa yang dipelajarinya dari mantan atasan-atasannya terdahulu. Atasan yang pertama itu merupakan atasan yang memiliki rumah yang mentereng, sangat bagus dan indah. Cukup membuat pak Yus muda terkagum-kagum bagi seorang teknisi yang baru bekerja di perusahaan ini. Beberapa kali pak Yus muda dipanggil oleh boss yang pertama ini untuk membantu melakukan perbaikan rumahnya. Perusahaan kami merupakan perusahaan perminyakan yang memiliki stok peralatan listrik seperti kabel yang cukup sering tersisa apabila melakukan sebuah pekerjaan. Atasan yang pertama itu suka sekali meminta pak Yus muda untuk memakai saja barang-barang sisa pekerjaan itu untuk dipasang di rumahnya termasuk apabila dibutuhkan dalam perbaikan di rumahnya.

Atasan yang kedua ternyata juga suka meminta bantuan pak Yus muda untuk melakukan perbaikan rumah. Tetapi dengan jabatan yang sama, ternyata atasan yang ini memiliki rumah yang sederhana. Atasan yang ini lebih memilih dan meminta pak Yus muda untuk tidak sekalipun memakai barang-barang kantor di rumahnya. Jawabannya sederhana saja, yaitu beliau tidak ingin rumahnya menjadi tidak berkah dan tidak ingin menggunakan barang kantor yang tidak hak beliau.

Dengan perbedaan tersebut, Pak Yus bercerita, Setelah mengamati kehidupan kedua atasan tersebut, ternyata atasan yang pertama memang cukup "hemat" dalam pembangunan rumah. tetapi harta yang tidak halal tersebut justru berpengaruh kepada anak-anaknya. Hampir semua anak-anaknya tidak jelas dalam pendidikannya. Pernah sekali sekolah di sebuah universitas, tapi tidak betah dan kemudian pindah lagi. Anak lainnya terlibat narkoba yang justru malah menghabiskan uang banyak dan hal-hal yang lain seperti itu.

Sebaliknya, atasan kedua, Dengan prinsipnya, beliau justru dapat mendidik anak-anaknya ke tingkat yang lebih baik, mudahnya mendapat beasiswa dan boleh dibilang keluarganya cukup berbahagia dan berhasil.

Saya jadi teringat tentang cerita ketika Nabi Muhammad memperlihatkan ketidaksenangannya kepada seorang anak yang berbuat gaduh di Masjid. Ketika ditanya anak siapa ini ? Kemudian diberitahu kalo orangtuanya telah mengambil benda yang tidak halal untuk memasak makanannya, ternyata setelah diselidiki, itu ternyata akibat sang isteri mengambil kayubakar ditengah jalan dan tidak diketahui siapa pemiliknya dan digunakan untuk memasak, sehingga kayu yang tidak halal tersebut mengakibatkan anaknya menjadi sulit diatur.

Hmm..., bagaimana dengan keluarga kita ?

Minggu, 09 Desember 2007

ForexInvesta = Investasi Tipuan

Ada yang tahu kabar forexinvesta.com ? Sebelumnya coba lihat di komentar saya dibawah.
Saya sempat iseng cek websitenya down.
Saya sebenarnya dari awal sudah curiga. Informasi yang saya dapat dari web ternyata menyebutkan bahwa Terhitung sejak tanggal 10 November 2007 secara resmi Rumahweb menghentikan layanan domain dan hosting kepada forexinvesta.com. Penghentian layanan ini dilakukan atas alasan banyaknya keluhan penipuan yang mengarah ke forexinvesta.com serta pertanyaan mengenai website terkait ke pihak Rumahweb.


Cuma sayang saya masih belum menemukan jurnal rumahweb yang menyebutkan webnya menjadi down. Hmm.., sudah berapa yang jadi korbannya, baca disini rupanya ada juga korban yang invest sampai 90 jutaan loh dan para korban juga sudah menyebutkan telah melapor ke BCA dan ke Kantor Polisi.

Memang banyak sekali penipu di dunia ini, tapi memang tugas kita sendiri untuk tidak mudah percaya begitu saja bila tidak masuk akal. Tapi kadang, uang itu bisa menyilaukan mata.