Kamis, 19 Maret 2009

It's harder than it looks !

Dapet request ngisi ginian, coba iseng jawab dengan sedikit effort..

It's harder than it looks !
Copy to your own note, erase my answers, enter yours, and tag twenty people plus me.
Use the first letter of your name to answer each of the following questions.
They have to be real; nothing made up !
If the person before you had the same first initial, you must use different answers.
You cannot use any word twice and you can't use your name for the boy/girl name question.


1. What is your name : Fahruddin Arrazy
2. A four Letter Word : Four ( ngopi dari soalnya ) :-D
3. A boy's Name : Fatih
4. A girl's Name : Fikriah.., ( halo kak, baca ngga blog adikmu ini.. )
5. An occupation : Fireman (salah satu kesenengan Fatih )
6. A color : Fuchsia
7. Something you'll wear : Flip-Flop (sendal kan ?), Football Shoes, kalo mau main bola..
9. A food : French Fries
10. Something found in the bathroom : Floor mat
11. A place : Fort Knox
12. A reason for being late : Falling from motorbike ( kan ke medical dulu...)
13. Something you'd shout : FAILED.., sebenarnya maunya FU*K You...
14. A movie title : Fantastic Four
15. Something you drink : Fanta
16. A musical group : Fall Out Boy - Fahreinheit
17. An animal : Fish
18. A street name : Flamboyan street
19. A type of car : Ferrari
20. The title of a song : Follow You Follow Me - Genesis

Cara yang mudah sih, cek aja dicek di wikianswers.com dan paman google terutama kalo nggak tau apa itu Fuchsia... :-D,

Minggu, 15 Maret 2009

Shoutbox Box di Blogspot

Sehubungan dengan banyaknya comment-comment aneh di arrazy.blogspot.com,
Oggix shoutboxnya didisabled dulu deh...:-D

harap maklum..

Efek Lain dari Internet

Pagi ini, iseng ngecek friendster, karena cukup lama juga nggak ngeliat account friendster tersebut. Pas dibuka, terlihat ada new friends request. Hmm.., pikiran pertama sih, ada temen yang request add ke friendster, pas dicek, loh kok ada yang namanya aneh, Miss Brig****, Halah, siapa bule yang iseng request add friend gini ?

Pas dicek, halah.., ternyata gambarnya n*k*d.., langsung deh, ambil keputusan block user...
ini toh ternyata yang rame difriendster beberapa waktu yang lalu.., sementara itu baik YM maupun Skype juga mulai aneh...

Contoh terakhir di pagi hari ini :

m*_*****: I GOT A NEW YAHOO! PROFILE...CHECK IT OUT!!! http://m*_*****.picture-maniacz.com

m***** langsung signed out di jam 3.19


udah 3 kali dapet message di YM kayak gini..., dan dari beberapa konfirmasi ke temen, kayaknya bener2 deh sang bersangkutan merasa nggak ngirim message kayak gini..

Rabu, 24 Desember 2008

Facebook Effect

Udah agak macet ngeblog akhir-akhir ini, bukannya kenapa-napa.., baru mulai kerasa kelebihan Facebook dibandingkan Friendster, Multiply atau blogspot ini. Mulai dari ngintipin status dari teman, ada yang upload foto-foto lama ama komentar status lainnya, sampai ada juga yang mau bingung gimana cara ngedelete account facebook.

Hmm, bisa-bisa multiply ini senasib dengan account blogspot dan wordpress nih....

Sabtu, 02 Agustus 2008

Tanda Hujan

Minggu sore, Pas Ayah datang ke kamar anaka, tampak Fatih baru bangun siang, tapi masih santai-santai di tempat tidur.., terus tiba-tiba Fatih komentar..

Fatih : "Ayah, Tuh mau hujan.."
Ayah : "Loh darimana tahunya.."
Fatih (sambil nunjuk jendela) : "...Tuh daunnya goyang-goyang, berarti mau hujan.. "
Ayah : " kalo daunnya goyang-goyang, kan bisa aja kalo ada angin..., kan kalo ada angin kencang, daunnya juga goyang-goyang.. "
Fatih (dengan tampang serius) : " kalo ada angin, hujannya nggak jadi.., hujannya jadi pergi..."

Ayah mulai senyam-senyum.., dan kayaknya Fatih tahu, kalo jawabannya nggak ngepas...
Tiba-tiba, dia langsung ngomong... "Ayah lucu......, Ayah lucu....." **

** = ( biasanya dia yang dikomentari Fatih lucu...)

Kamis, 05 Juni 2008

Saya yang menanggung beban

Kiriman dari seorang teman.

Di Cilandak Jakarta Selatan ada seorang tetangga asal Sumatera Barat yang memiliki usaha cukup berkah. Dia adalah tetangga saya. Orangnya santun, ramah dan bersahaja. Namanya Haji Bisri, sebutlah demikian. Setiap Shubuh, Maghrib & Isya saya selalu melihatnya berada di masjid. Tak pernah ia luput menghadiri shalat berjamaah di Masjid Al Barkah di lingkungan kami. Saya kagum atas kepribadiannya. Dia begitu mengutamakan Allah, padahal kami semua warga di kampung tahu kesibukannya sebagai seorang pengusaha yang memiliki beberapa toko di Jakarta.
Haji Bisri memulai usahanya di sebuah pasar di daerah Jakarta Selatan pada tahun 2004. Saat ini belum genap 4 tahun dari usahanya, kini ia memiliki 9 toko yang tersebar di beberapa pasar dan pusat perbelanjaan. Rezeki semakin bertambah dan usaha terus lancar. Saya pun bertanya dalam hati, "Apa rahasia sukses Haji Bisri sehingga ia bisa mengembangkan usahanya begitu cepat?"
Hari itu kami sedang beri'tikaf antara waktu Maghrib dan Isya. Sambil berbicara di beranda masjid, seorang tetangga bertanya kepada Haji Bisri mengenai kemajuan usahanya. Haji Bisri terdiam. Matanya menerawang. Mungkin ia mencoba mengenang apa yang telah membuat usaha dan hidupnya penuh keberkahan. Dalam beliau menghela nafas. "Saya mengikuti jalan Allah saja", beliau memulai pembicaraan. "Jangan tanya saya, bagaimana saya bisa mengembangkan usaha… semuanya Allah yang atur!"
Beliau lalu membentangkan apa yang beliau alami dalam berusaha. Banyak pelajaran yang kami ambil dari perbincangan bersamanya yang hanya dalam beberapa menit. Beberapa kalimat hikmah meluncur berkali-kali dari mulutnya dengan begitu deras namun menghujam. Beberapa di antaranya saya masih hapal, "Benar rezeki itu sudah diatur Allah, tapi rezeki bisa ditambahkan bila kita gemar bersedekah…." "Perluaslah rezeki itu dengan memudahkan jalan orang."
Untuk kalimat yang terakhir ini saya masih mengingatnya, dan ini sejurus dengan hadits Nabi Saw yang sering saya ajarkan kepada santri-santri di pesantren tempat saya mengajar:
"Siapa saja yang memudahkan urusan orang yang mengalami kesulitan, maka Allah akan memudahkan urusannya baik di dunia maupun di akhirat." HR. Bukhari & Muslim
***
Haji Bisri mengulas kisahnya, bahwa tahun 2004 beliau baru merintis toko di sebuah pasar Jakarta Selatan. Barang yang ia dagangkan adalah tas, dompet dan sejenisnya. Toko baru buka dan hanya sedikit pelanggan yang suka datang. Namun meski sepahit apapun kondisi jualan beliau selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan dan beliau selalu bertawakkal kepadaNya.
"Alhamdulillah, Allah cukupi segala kebutuhan kami sekeluarga rupanya…!" jelas Haji Bisri. Namun pada tahun yang sama seorang sepupu jatuh sakit hingga harus cuci darah seminggu 3 kali. Padahal untuk sekali cuci darah saja tidak kurang dari 1 juta rupiah biayanya.
Kami sekeluarga besar berkumpul di rumah seorang kerabat. Malam itu kami sengaja diundang untuk membicarakan beban yang ditanggung oleh sepupu saya tadi. Dia hanyalah seorang pegawai swasta rendahan. Gaji tak seberapa. Hari-hari harus menanggung biaya seorang istri dan 3 orang anak. Apalagi perusahaan tempat dia bekerja tidak memberi jaminan kesehatan.
3 kali seminggu harus cuci darah, maka dalam sebulan minimal harus 12 kali cuci. Setidaknya maka harus ada dana yang tersedia minimal Rp 12 juta untuk biaya cuci darah dalam sebulan.
"Semua yang hadir malam itu hanya bisa terdiam. Kebetulan kami semua adalah perantauan yang belum sukses" ujar Haji Bisri. "Saya yakin semua dari kami berkeinginan untuk membantu. Namun seperti yang saya lakukan, mungkin semua kerabat berhitung tentang pendapatan dan kebutuhan hidup mereka, namun tidak ada kelebihan harta yang dapat disumbangkan.Beberapa lama kami semua terdiam. Terlihat ada beberapa orang kerabat yang bermusyawarah dengan pasangannya tentang jumlah yang akan mereka sumbangkan. Namun tidak seorang pun yang berkata bahwa ia akan menyumbang." Ungkap Haji Bisri
"Entah ada dorongan apa, saya tiba-tiba berkata dalam pertemuan itu… Saya yang akan menanggung beban itu!"
"Bukan mau jadi sok pahlawan, tapi kalimat itu terungkap begitu saja dari mulut saya" ujar Haji Bisri.
Maka hari-hari pun dilalui dengan penuh kesulitan, baik bagi Haji Bisri maupun bagi keluarga adik
sepupunya. Namun diluar dugaan, rupanya niat untuk membantu saudara itu betul-betul dipermudah Allah Swt. Setiap kali harus mengantar adik sepupu untuk cuci darah di rumah sakit, pasti ada saja order pembelian barang yang ia terima dalam jumlah besar.
Beberapa langganan memesan dalam partai besar, hingga Allah Swt pun mempermudah jalan Haji Bisri untuk mencari pabrik barang-barang yang ia dagangkan sehingga ia dapat mengambil barang dengan harga semurah mungkin.
"Sungguh Allah benar-benar memudahkan jalan usaha saya" ujar Haji Bisri dengan mata berkaca-kaca.
"Hingga saat ini pun saya terus bersyukur kepada Allah Swt bahwa ia kini telah mengamanahi saya 9 toko yang dikelola oleh saya dan keluarga."
***
Adzan Isya berkumandang. Kami pun mengakhiri pembicaraan. Malam ini saya merasa mendapatkan pelajaran yang teramat berharga dari Haji Bisri mengenai cara hidup berbagi dan berlapang dada untuk membantu orang lain. Sungguh Allah tak akan pernah menyia-nyiakan amal yang dikerjakan hamba-Nya!
Jazakumullah untuk guruku Ustadz Radiyallah atas cerita yang mencerahkan.

Rabu, 19 Desember 2007

Cerita Tentang Pak Yus

Ketika masuk ke perusahaan kedua saya bekerja, Saya punya rekan kerja yang sudah berumur 42 tahunan waktu itu. Namanya Pak Yusrizal, beliau termasuk orang yang cekatan dalam kerjanya, jabatan terakhirnya adalah Team Leader Electrical sebelum beliau akhirnya memutuskan untuk mengambil program Voluntary Resignation Program pada tahun 2003.

Sebagai Engineer yang masih bau kencur waktu itu, saya banyak belajar dari beliau, tapi justru yang menarik adalah pandangan-pandangannya mengenai apa yang dipelajarinya dari mantan atasan-atasannya terdahulu. Atasan yang pertama itu merupakan atasan yang memiliki rumah yang mentereng, sangat bagus dan indah. Cukup membuat pak Yus muda terkagum-kagum bagi seorang teknisi yang baru bekerja di perusahaan ini. Beberapa kali pak Yus muda dipanggil oleh boss yang pertama ini untuk membantu melakukan perbaikan rumahnya. Perusahaan kami merupakan perusahaan perminyakan yang memiliki stok peralatan listrik seperti kabel yang cukup sering tersisa apabila melakukan sebuah pekerjaan. Atasan yang pertama itu suka sekali meminta pak Yus muda untuk memakai saja barang-barang sisa pekerjaan itu untuk dipasang di rumahnya termasuk apabila dibutuhkan dalam perbaikan di rumahnya.

Atasan yang kedua ternyata juga suka meminta bantuan pak Yus muda untuk melakukan perbaikan rumah. Tetapi dengan jabatan yang sama, ternyata atasan yang ini memiliki rumah yang sederhana. Atasan yang ini lebih memilih dan meminta pak Yus muda untuk tidak sekalipun memakai barang-barang kantor di rumahnya. Jawabannya sederhana saja, yaitu beliau tidak ingin rumahnya menjadi tidak berkah dan tidak ingin menggunakan barang kantor yang tidak hak beliau.

Dengan perbedaan tersebut, Pak Yus bercerita, Setelah mengamati kehidupan kedua atasan tersebut, ternyata atasan yang pertama memang cukup "hemat" dalam pembangunan rumah. tetapi harta yang tidak halal tersebut justru berpengaruh kepada anak-anaknya. Hampir semua anak-anaknya tidak jelas dalam pendidikannya. Pernah sekali sekolah di sebuah universitas, tapi tidak betah dan kemudian pindah lagi. Anak lainnya terlibat narkoba yang justru malah menghabiskan uang banyak dan hal-hal yang lain seperti itu.

Sebaliknya, atasan kedua, Dengan prinsipnya, beliau justru dapat mendidik anak-anaknya ke tingkat yang lebih baik, mudahnya mendapat beasiswa dan boleh dibilang keluarganya cukup berbahagia dan berhasil.

Saya jadi teringat tentang cerita ketika Nabi Muhammad memperlihatkan ketidaksenangannya kepada seorang anak yang berbuat gaduh di Masjid. Ketika ditanya anak siapa ini ? Kemudian diberitahu kalo orangtuanya telah mengambil benda yang tidak halal untuk memasak makanannya, ternyata setelah diselidiki, itu ternyata akibat sang isteri mengambil kayubakar ditengah jalan dan tidak diketahui siapa pemiliknya dan digunakan untuk memasak, sehingga kayu yang tidak halal tersebut mengakibatkan anaknya menjadi sulit diatur.

Hmm..., bagaimana dengan keluarga kita ?